Beberapa pasangan pengantin baru mungkin memilih untuk bernaung di atap rumah orangtua atau mertuanya. Walaupun hanya dalam jangka pendek, perselisihan dapat timbul antara menantu dengan mertua disebabkan oleh berbagai faktor.
Berurusan dengan anggota keluarga serta konflik yang timbul memang tidak selalu mudah. Anda dapat menghindari permasalahan ini dengan mengetahui beberapa kiat hidup bersama demi menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
Mempererat ikatan dengan keluarga luas tak selalu sederhana. Meski demikian, mengambil waktu untuk berdamai dengan orangtua suami atau istri biasanya memberikan manfaat positif terhadap kebahagiaan dan kesejahteraan jiwa Anda.
![]() |
Efek baik tinggal bersama orangtua mertua
Tinggal serumah dengan orang tua suami ternyata tak selamanya negatif, lho! Berikut ini sejumlah kebaikan yang mungkin Anda peroleh darinya:
1. Suami dapat bersosialisasi dengan orangtua serta atau saudara-saudaranya sendiri
Apabila Anda dan pasangan merencanakan kehamilan dalam waktu dekat, hidup serumah dengan orangtua istri bisa jadi peluang baik untuk mengamati interaksi suami dengan keluarganya setiap hari.
Berhati-hatilah terhadap Trauma Hubungan, Dari Karakteristik Hingga Cara Mengatasinya dengan Sehat
|
2. Peluang untuk mengasihi kerabatnya
Tinggal bersama orangtua mertua bisa menjadi metode hebat untuk mempelajari pembagian ruang secara merata. Hal ini memberikan peluang kepada jiwa Bunda berkembang dan mengasihi famili suami lebih dalam lagi.
3. Memperkuat pernikahan
Tinggal bersama mertua juga bisa memperkuat pernikahan Bunda dan pasangan. Ini mungkin saja dengan melihat kesabaran pasangan saat menghadapi permasalahannya dengan orang tua atau saudara kandungnya.
Dampak negatif tinggal di rumah mertua
Tiap pilihan yang dibuat dalam hidup pasti punya resikonya masing-masing, ini lho sejumlah efek samping buruknya:
1. Keinginan yang tak terkendali
Melansir dari laman marriage, Orang tua ataupun mertua umumnya tak mempunyai harapan yang timpang mengenai kasih sayang kepada Bunda dan pasangan, situasinya dapat berubah jadi negatif.
2. Sering terganggu
Apabila orangtua ataupun mertua belum mengerti tentang ide dari pembatasan peran, kemungkinannya besar mereka akan mencampuri urusan Anda bersama pasangan saat membuat keputusan. Hal ini dapat melibatkan sikap mendukung sepihak dalam situasi perselisihan atau meresahkan ruang privat kalian.
3. Berinteraksi secara romantis di dalam rumah
Hidup tanpa ruang pribadi bersama orangtua suami/istri dapat menjadi realitas tanpa hambatan yang wajar. Meskipun ada pembatasan yang baik, Anda dan pasangan mungkin masih merasa tidak nyaman ketika ingin melakukan hubungan inti secara fisik atau seksual sementara tinggal serumah dengan orang tua tersebut.
Beberapa aspek yang harus dipikirkan saat merencanakan untuk menetap di rumah orang tua pasangan Anda.
Sebagai suami istri baru, ada beberapa poin penting yang harus dipertimbangkan oleh Anda dan pasangan mengenai lokasi hunian setelah akad nikah. Apabila bermukim bersama orang tua sang ibu atau ayah tiri, sebaiknya pertimbangkan aspek-aspek berikut ini:
1. Bisakah Bunda dan pasangan mendapatkan ruang pribadi atau justru tidak sama sekali?
Sebagai sepasang suami istri yang baru menikah, Bunda pasti berharap dapat memperoleh ruang sendiri guna mencoba dan belajar dari segala hal di dalam rumah tangga sehingga keduanya bisa berkembang bersama-sama. Namun, tinggal serumah dengan orang tua suami bakal meredupkan kebebasan itu.
Bayangkanlah mengenai pembatasan dalam hal hubungan antara orangtua suami/istri dan perkawinan. Aturan serupa pun diterapkan pada aspek intim.
2. Walaupun telah berkeluarga, Bunda serta suami tetap saja dianggap sebagai anak muda.
Terlepas dari umur Anda, betapapun dewasanya Anda bersama pasangan dalam menunjukkan tanggung jawab di depan orangtua suami, mereka tetap melihat Anda seperti masih menjadi anak-anak di rumah tersebut. Hal ini bisa menyulitkan Anda ketika harus memutuskan sesuatu.
3. Kurangnya kebebasan
Hal menarik dari hidup seorang diri adalah bisa merasakan kebebasan total untuk bertindak sesuai kemauan, dalam segala cara, serta pada waktu yang diinginkan. Namun, bila berbagi tempat tinggal dengan orang tua suami atau istri, situasi tersebut menjadi mustahil.
4. Cenderung mencampuri masalah perkawinan orang lain
Ketika hidup berdampingan dengan orang tua suami, Bunda mungkin akan menghadapi beberapa perselisihan dalam rumah tangga. Sulit bagi mereka untuk tidak ikut campur dalam masalah yang dihadapi Bunda dan pasangan.
5. Ruang yang terbatas untuk berkembang menjadi dewasa
Ibu akan bergantung pada dirinya sendiri dan merasa cukup karena menyadari bahwa dia bisa selalu menyelesaikan masalah. Apabila perkembangan pribadi menjadi tujuan, maka tinggal serumah dengan ibu mertua tentunya akan menghambat hal tersebut tercapai.
Saran untuk hidup bersama dengan mertua secara damai dan harmonis
Dengan menaati sejumlah saran di bawah ini, bunda dapat jadi memiliki ikatan yang damai bersama orangtua suami:
1. Tentukan pembatasan yang baik dan seimbang
Batasi bukan saja menjadi elemen yang berharga di dalam perkawinan, tetapi juga relevan bagi segala jenis relasi. Ibu dapat mendefinisikan batas contohnya dengan mengedepankan etika seperti mengetuk pintu terlebih dahulu saat akan memasuki ruang pribadi, menjaga jarak dari konflik antara kedua orang tua, serta tak turut campur urusan metode pendidikan si buah hati, dan lain-lain.
2. Hindari pertengkaran keluarga
Ini adalah situasi yang serius, oleh karena itu lebih baik menghindar agar tidak terlibat dalam perselisihan antara anggota keluarga. Juga penting untuk tidak memperjauhkan hubungan dengan orangtua pasangan.
3. Membagikan Tugas Rumah Tangga
Salah satu metode menuju kesuksesan dalam menghabiskan waktu yang menyenangkan di rumah mertua adalah dengan ikut serta dalam melakukan tugas-tugas rumah tangga. Hal ini merupakan langkah bagus untuk mempermudah dan mendukung mertua Anda.
4. Menyelesaikan sebagian dari total tagihan rumah
Membagi beban dengan orang tua suami bisa jadi pilihan besar yang harus Bunda dan pasangan ambil bersama-sama. Keuntungan dari langkah tersebut ialah mereka pun bakal sadar kalau Bunda serta pasangan ikutan bertanggung jawab di keluarga.
5. Sediakan waktu untuk kedekatan intim
Agar kondisi hidup baru tidak merugikan perkawinan, sangatlah vital menyediakan waktu ekstra bagi kedekatan bersama pasangan tercinta. Melalui pembatasan pribadi yang baik, akan tersedia cukup ruang untuk mempertahankan gairah dalam aspek seksual.
6. Berhenti menjadi sempurna
Ibu tak perlu memperlihatkan sesuatu pada orangtua suami. Ibu telah menikah, mencoba untuk jadi sempurna di mata mereka bukanlah pilihan yang tepat. Hal itu bisa merusak rumah tangga ibu bersama pasangan.
7. Bersikap tegas
Inilah beberapa aspek yang harus bunda dan pasangan tingkatkan bila hidup berdampingan dengan orang tua suami. Menjaga perkawinan, identitas pribadi, prinsip-prinsip, etika, serta kepercayaan amatlah vital menurut pandangan orang tua suami.
Lebih dari itu, perlu dilakukan secara non-agen dan bukan dalam bentuk sikap pasif-agresif. Pendekatan tersebut sebaiknya dijalankan dengan tetap menjaga rasa hormat.
Beberapa hal yang bisa memicu perselisihan dengan orang tua pasangan.
Melansir dari laman Psychology Today, Keluhan yang sering diungkapkan oleh menantunya tentang mertua biasanya berkaitan dengan sikap dominan, kecenderungan untuk memaksakan pendapat, serta kurangnya penghargaan terhadap batas-batas personal.
Beberapa faktor lain yang bisa menyulut perselisihan diantara menantu dan mertua mencakup:
- Tekanan untuk memiliki anak
- Anggota keluarga yang lebih senior berusaha untuk menjaga peran dominannya dalam kehidupan keluarga.
- Ibu mertua tersebut sering kali mengambil peran dalam menyelesaikan masalah Bunda dan suami.
- Kepercayaan orangtua bahwa tak ada satupun yang pantas untuk anak laki-laki atau perempuan mereka.
- Konsep-konsep berlawanan mengenai bagaimana merawat dan mendidik buah hati
- Kepribadian yang tidak cocok
- Masalah keuangan
- Tuntutan untuk mengadaptasi diri sesuai dengan aturan keagamaan atau adat istiadat lokal
- Wali kawin yang berusaha mengacaukan ikatan pernikahan tersebut.
Pilihan Redaksi
|
Berikut ini adalah beberapa poin penting yang harus Ibu pertimbangkan sebelum memutuskan untuk menetap bersama orangtua suami serta saran-sarannya supaya hubungan antara keduanya tetap terjaga dengan baik. Semoga informasinya berguna bagi Anda, Bu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway , yuk join Komunitas Squad. Terdaftar dan ketuk di SINI . Gratis!