5 Dampak Tak Terduga dari Konsumsi Daun Kelor Sehari-hari Yang Wajib Anda Ketahui

tisubodas
By -
0

- Daun kelor ( Moringa oleifera ) merupakan tumbuhan beriklim tropis yang tinggi akan vitamin, mineral, kalsium, serta zat besi.

Kelompok masyarakat umumnya mengonsumsi daun kelor sebagai komponen dalam pembuatan sop atau sayuran kuah jernih.

Sebenarnya, tanaman ini sudah sering digunakan dalam pengobatan tradisional loh.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah mengakui pohon kelor sebagai miracle tree , sesudah menyadari kegunaan vital dari daun kelor.

Menurut informasi yang diambil dari situs web Kementerian Kesehatan, lebih dari seribu tiga ratus penelitian, makalah, serta laporan sudah mendeskripsikan tentang khasiat tanaman kelor untuk menyembuhkan berbagai kondisi medis, termasuk gangguan akibat defisiensi nutrisi.

Studi mengungkap bahwa nyaris semua komponen dari pohon moringa ini mempunyai manfaat signifikan dan bisa diaplikasikan dengan berbagai metode.

Namun begitu, mengkonsumsi daun kelor dengan jumlah berlebihan masih dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan tubuh.

Maka, apa yang terjadi jika kita mengonsumsi daun kelor secara rutin setiap harinya?

Dampak negatif dari mengonsumsi daun kelor

Daun kelor biasanya aman untuk di konsumsi secara rutin asalkan dalam jumlah yang wajar.

Akan tetapi, mengonsumsinya dalam porsi yang banyak dapat menyebabkan dampak negatif bagi kesehatan jasmani.

1. Memengaruhi tiroid

Tiroid merupakan sebuah kelenjar hormon berbentuk mirip kupu-kupu. Letaknya ada di area depan bawah leher.

Kelenjar tiroid mempunyai fungsi vital terhadap metabolisme serta kebugaran jasmani seseorang.

Dikutip dari Medical News Today Sebuah artikel terbitan tahun 2021 menyebutkan bahwa daun kelor bisa mendukung fungsi tiroid.

Namun begitu, tumbuhan beriklim tropis tersebut pun bisa menimbulkan gangguan apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat tiroid.

Maka dari itu, orang yang sedang minum obat tiroid disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memakan daun kelor.

2. Gangguan pencernaan

Dikutip dari Kemenkes , mengonsumsi terlalu banyak daun kelor bisa menyebabkan masalah pada sistem pencernaan.

Karena itu, daun kelor bersifat seperti obat pencahar yang bisa mempercepat pengeluaran tinja atau membuat tinja menjadi lebih cair.

Apabila dikonsumsi dalam porsi besar, daun kelor diyakini bisa menimbulkan masalah seperti nyeri perut, kembung, diare, serta kram.

3. Risiko keguguran

Daun kelor dapat dikonsumsi dengan aman secara moderat oleh wanita hamil yang memasuki trimester kedua dan ketiga.

Akan tetapi, sebagaimana dilansir Web MD, Ibu hamil harus menjauhi bagian akar, bunga, serta kulit pohon moringa karena kaya akan zat-zat kimia yang bisa memicu kontraksi pada mereka yang sedang mengandung.

Keadaan itu tetap bisa menaikkan peluang terjadinya keguguran pada janin.

4. Ganggu efektivitas obat-obatan

Daun kelor bisa menyebabkan dampak negatif bagi mereka yang sedang minum obat pengencer darah, seperti Warfarin dan Aspirin.

Sebagian komponen dari daun kelor mampu mengganggu proses metabolisme obat di dalam lever, menyebabkan perubahan dampak obat tersebut atau bahkan membuatnya kurang berefek.

5. Resiko dari konsumsi zat besi berlebihannya

Dikutip dari (26/10/2024), daun kelor memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi.

Konsentrasi zat besi yang tinggi di daun kelor bisa mengakibatkan hemokromatosis, suatu keadaan dimana terdapat penumpukan berlebihan zat besi dalam tubuh yang mungkin membahayakan organ-organ penting seperti liver, jantung, serta pankreas.

Oleh karena itu, bagi individu dengan historial atau potensi untuk mengidap hemokromatosis, pemakaian daun kelor harus dijauhkan atau dikurangi.

Berapa Batas konsumsi daun kelor per hari ?

Masih belum ditemukan informasi spesifik tentang batasan untuk mengkonsumsi daun kelor menurut hasil penelitian saat ini.

Namun demikian, sejumlah studi menyarankan dosis harian berkisar antara 6 sampai 10 gram untuk penggunaan rutin.

Sebuah studi dalam jurnal Phytotherapy Research juga mengindikasikan bahwa dosis hingga 50 gram daun kelor setiap harinya tetap aman, atau kira-kira 8 gram per hari jika digunakan selama 40 hari.

Dalam studi lain yang dirilis di Prosiding dari Persatuan Nutrisi (2020), penggunaan 400 mg serbuk daun kelor diyakini sebagai dosis yang aman dan mungkin berperan dalam mengatur respon glukosa darah pada individu dengan kondisi pra-diabetes.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)