Mengatasi Mobil Listrik yang Terbakar: Pahami Penyebabnya

tisubodas
By -
0

Kebakaran mobil listrik menjadi masalah yang patut dicermati seiring dengan peningkatan penerimaan Kendaraan Ramah Lingkungan di seluruh dunia, termasuk juga di Indonesia.

Mobil listrik Merupakan kendaraan yang mengandalkankan motor listrik sebagai sumber gerakan primer dan dijalankan dengan daya dari baterai rechargeable, biasanya jenis ini adalah baterai lithium-ion.

Bila dibandingkan dengan mobil konvensional, mobil listrik memberikan efisiensi energi yang lebih baik serta menghasilkan emisi karbon yang sangat sedikit, menjadikannya pilihan utama untuk kendaraan di masa mendatang.

Kini, mobil listrik tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di dalam kota, tetapi juga telah menjadi pilihan untuk perjalanan jarak jauh antar kota, bahkan saat momen penting seperti mudik lebaran .

Selain nyaman dan hemat, banyak pengguna juga merasakan manfaat jangka panjang dari sisi biaya operasional.

Namun, di balik segala keunggulannya, sejumlah kasus mobil listrik terbakar saat digunakan di jalan atau saat pengisian daya telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Mengapa lalu lintas listrik dapat terbakar? Apa yang menjadi sebab utama kebakaran pada kendaraan bertenaga listrik tersebut? Bagaimana kita harus merespons jika sebuah mobil listrik mulai membakar diri sendiri? Untuk informasi lebih lanjut tentang hal-hal ini, silakan simak di bawah.

Penyebab Mobil Listrik Terbakar

Mobil listrik dibuat dengan fitur keselamatan yang luar biasa maju. Meskipun begitu, tetap ada potensi risiko. mobil listrik Tetap ada percikan api, khususnya yang berhubungan dengan sistem baterai.

Ini mengatasi pertanyaan tentang faktor utama dari insiden kebakaran pada kendaraan listrik yang sering kali muncul. Bahkan ada beberapa kasus dimana api berkobar ketika mobil sedang parkir atau proses pengisian baterai berlangsung.

Menurut laman EVFireSafe, beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan kebakaran pada mobil listrik antara lain:

1. Thermal Runaway

Kondisi thermal runaway terjadi ketika baterai mengalami reaksi kimia tak terkendali yang menghasilkan panas berlebih. Ketika panas yang dihasilkan melebihi kemampuan baterai untuk melepaskannya, suhu akan terus meningkat hingga mencapai titik di mana pemisah internal baterai (separator) rusak, menyebabkan elektroda bersentuhan dan memicu korsleting internal. Proses ini menghasilkan panas yang semakin meningkat dan dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. ​

2. Kerusakan Fisik pada Baterai

Benturan atau penetrasi pada baterai Dapat menghancurkan strukturnya dari dalam, menimbulkan pendek sirkuit dan memulai pelepasan panas yang tidak terkendali. Sebagai contoh, suatu tabrakan yang rusak pada lapisan luarnya bisa membuat elektrodanya bertemu secara langsung, memicu reaksi beruntun hingga membawa kepada insiden kebakaran. Evolusi Keselamatan Kebakaran EV

3. Penyisihan Berlebihan dan Pengisian Daya yang Salah

Mengisi daya baterai mobil listrik Menggunakan lebih dari batas kapasitas atau charger yang tak tepat bisa membuat baterai jadi terlalu hangat. Keadaan overheating itu menambah resiko ledakan termal serta kebakaran. Sangat penting untuk senantiasa memakai charger yang disarankan produsen dan hindari overcharging walaupun sejumlah jenis mobil listrik sudah pakai sistem pemutus otomatis.

4. Kerusakan dalam Proses Produksi atau Mutu Baterai yang Rendah

Kesalahan dalam proses manufaktur, seperti kontaminasi atau cacat material, dapat menyebabkan kegagalan sel baterai. Kegagalan ini bisa memicu korsleting internal dan akhirnya menyebabkan kebakaran. Memastikan kualitas baterai dan proses produksi yang ketat sangat penting untuk mencegah risiko ini. ​

5. Malfungsi Sistem Pendingin Baterai

Sistem pendingin yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan baterai Tidak bisa menghilangkan panas dengan baik. Penumpukan panas tersebut bisa menambah risiko terjadinya overheating dan kebakaran. Pemeliharaan berkala serta pengecekan pada sistem pendingin amat diperlukan agar performanya selalu maksimal.

Bagaimana Cara Mengatasi Kebakaran pada Kendaraan Listrik?

Meski risiko mobil listrik Pembakaran bisa dikurangi jika pengguna juga mengetahui prosedur evakuasi ketika mengalami situasi darurat tersebut.

Berdasarkan beberapa pedoman resmi dari Tesla , FireRescue1, dan Online Safety Trainer, berikut tindakan yang direkomendasikan:

1. Segera Menepi dan Berhenti di Tempat Aman

Jika Anda mencium bau terbakar, melihat asap, atau merasakan panas tidak biasa pada mobil listrik, segera menepi ke lokasi yang aman dan terbuka. Hindari tempat yang dekat dengan bangunan, kendaraan lain, atau bahan yang mudah terbakar.

2. Matikan Kendaraan dan Keluar

Sesudah berhenti, langsung nyalakan kembali kendaraannya lalu pindahkan seluruh penumpang dengan cepat. Arahkan agar mereka menjaga jarak minimal 30 meter dari lokasi kejadian.

Berdasarkan petunjuk dari Tesla, jika suatu baterai gagal dapat membebaskan senyawa beracun serta mungkin terjadi ledakan; oleh karena itu, menjaga jarak adalah hal utama untuk perlindungan diri.

3. Hindari Mencoba untuk Mematikan Diri Anda Sendiri

Api yang berasal dari baterai lithium-ion sangat sulit dipadamkan dengan alat pemadam api biasa. Menurut FireRescue1, api dari mobil listrik bisa kembali menyala bahkan setelah berhasil dipadamkan. Biarkan petugas pemadam kebakaran yang menangani karena mereka memiliki alat khusus untuk kondisi ini.

4. Hubungi Layanan Darurat dan Informasikan Bahwa Ini Mobil Listrik

Saat menghubungi layanan darurat, pastikan Anda menyebutkan bahwa kendaraan yang terbakar adalah mobil listrik. Hal ini penting karena penanganan kendaraan listrik memerlukan protokol berbeda dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.

5. Jangan Dekati Mobil Setelah Terbakar

Setelah api padam, jangan mendekati kendaraan karena baterai masih bisa mengalami kebakaran ulang (reignition). Biarkan kendaraan ditangani oleh pihak berwenang atau dibawa ke fasilitas pemrosesan yang sesuai.

Mobil listrik terbakar bukanlah hal yang terjadi setiap hari, namun risikonya tetap ada dan harus dipahami oleh setiap pengguna. Dengan mengenali apa penyebab paling umum kebakaran kendaraan listrik, serta memahami cara menangani mobil listrik terbakar, pengguna bisa lebih siap dan waspada dalam berbagai situasi.

Keberhati-berhatian ketika mengecharge, perawatan sistem pendingin baterai, serta pemilahan charger yang tepat merupakan langkah penting untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan. Teknologi mobil listrik terus berkembang, termasuk dari sisi keamanan, tetapi pengguna tetap berperan besar dalam menjaga keselamatan berkendara.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)