
, Jakarta - Kementerian Pertanian ( Kementan ) memastikan 6.800 petugas kesehatan hewan bersiaga mengendalikan penyakit mulut dan kuku ( PMK Selama Lebaran 1446 Hijriah, menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Kementerian Pertanian Agung Suganda, staf tersebut siap sedia setiap saat dalam kurun waktu 24 jam per hari guna mengawasi kesejahteraan ternak, terlebih lagi sapi-sapi tersebut.
Sudah kami perintahkan kepada semua pegawai veteriner di wilayah tersebut agar tetap waspada secara maksimal. libur Lebaran . Hal ini penting agar distribusi ternak tetap berjalan lancar dan ternak yang dikonsumsi masyarakat tetap sehat dan aman," ujar Agung dalam keterangan resmi pada Kamis, 3 April 2025.
Agung berujar pusat kesehatan hewan di berbagai penjuru daerah tetap beroperasi untuk menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Hal itu dilakukan untuk mempermudah mitigasi jika ditemukan kasus PMK oleh masyarakat.
Kementerian Pertanian melaporkan bahwa jumlah pemberian vaksin terhadap PMK sudah mencapai 1,73 juta dosis pada tanggal 3 April 2025. Menurut Direktur Kesehatan Hewan di Kementan, Imron Suandy, berbagai daerah telah berhasil meraih angka vaksinasi seratus persen, sementara beberapa wilayah lagi sedang mendekati capaian tujuh puluh persen.
"Persedian vaksin PMK masih cukup dan akan terus disalurkan ke hewan ternak yang belum menerima seluruh dosis vaksin," lanjut Imron. Dia juga menyampaikan permintaan agar para peternak dan pengecer mentaatai tatacara biokeamanan, memverifikasi bahwa hewannya telah diimunisasikan, serta langsung memberi laporan apabila mencatat adanya indikasi penyakit PMK pada binatang peliharaan mereka.
Imron meminta masyarakat tidak lantas panik saat menemukan indikasi hewan ternak terkena PMK. Menurut Imron daging hewan tersebut masih aman dikonsumi selama diolah dengan tepat, yakni dengan dimasak disuhu 70 derajat celsius selama 30 menit. Metode tersebut bisa mematikan virus PMK yang mungkin melekat pada daging.