
Apa itu Grey Divorce Inadalah suatu keadaan di mana terjadi perceraiann pada pasangan yang telah berusia lanjut. Diambil dari Verywell Mind, grey divorce Umumnya terjadi pada sepasang suami istri yang sudah mencapai usia lanjut yaitu di atas 65 tahun.
Betul sekali, meskipun sudah menikah selama bertahun-tahun bukan berarti hubungan itu akan selalu membawa kebahagiaan. Tak sedikit juga sepasang suami istri yang pada akhirnya memilih untuk bercerai.
Lalu, apa biasanya alasan grey divorce Banyak kejadian? Pelajari lebih lanjut seperti yang telah dirangkum dari Verywell Mind .
1. Rasa sepi

kesepian dapat menyebabkan keluarga menjadi tidak teratur. Umumnya, ketika anak-anak telah bersatu kawin dan mendirikan hidup masing-masing diluar sana, kedua orangtua tinggal sebatas dua dengan sang pasangan. Sebagian dari mereka mengalami perasaan 'hampa' serta tidak nyaman.
Pada pasangan yang mengalami grey divorce Biasanya, mereka mengalami rasa kosong ketika anak-anak telah pergi dari rumah. Ini menandakan adanya hubungan yang kurang harmonis dengan pasangan, yang kemudian menjadi pemicunya.
2. Tidak setia

Permasalahan tersebut tidak hanya dialami oleh kalangan remaja; orang-orang dengan usia lebih tua pun dapat mengalaminya. Hubungan pernikahan menjadi terancam ketika salah satu pihak memilih untuk selingkunng.
Perasaan kesakitan pasti menghinggapi orang yang telah diselingkuhi, terutama jika mereka sudah berhubungan cukup lama. Ditambah lagi, individu yang menjadi korban selingkuh pada usia 50-an akan merasakan proses penyembuhan yang lebih lambat daripada mereka yang masih muda.
3. Masalah keuangan

Seperti halnya perselingkuhan, masalah finansial pun dapat menjadi alasan pasangan memutuskan untuk pisah. Terlebih bagi mereka yang telah dekat dengan masa pensiun dan menghadapi konflik seputar uang; situasinya cenderung semakin rumit. Ketika ini terjadi, mencari solusi atau ketenangan bisa sangat sulit. Dalam banyak kasus, pemisahan diri mungkin merupakan satu-satunya opsi.
4. Masalah kesehatan

Para individu yang telah mencapai usia senja cenderung menghadapi sejumlah gangguan kesehatan yang tidak terduga. Melalui situasi tersebut, beberapa pasangan tetap setia mendampingi satu sama lain, sementara yang lain merasa kurang mampu untuk menjaga dan akhirnya memilih untuk mengakhiri ikatan pernikahan mereka.
Menurut Verywell Mind , risiko cerai lebih besar apabila seorang isteri menderita penyakit kronis, sementara laki-laki yang cacat atau sakit tidak mengalami tingkat risiko serupa. Namun demikian, perlu diingat bahwa hal ini tentunya berbeda-beda untuk setiap orang, bukan begitu ladies?
5. Harapan yang berubah

Usia tua atau pernikahan yang telah lama terjalin belum tentu menjamin bahwa ekspektasi di dalamnya tetap konstan. Apabila tujuan serta aspirasi individu mengalami perubahan, segala sesuatunya secara jelas bakal menjadi berbeda. Hubungan rumah tangga dapat retak ketika kedua belah pihak sudah tiada kesesuaian tentang pandangan masa depan.
Berikut ini beberapa alasannya ladies, sehingga terdapat beragam sebab dan faktor yang menyebabkannya. grey divorce Terjadilah hal tersebut. Keadaan emosi dan mental mereka yang mengalaminya pun ikut terpengaruh secara signifikan. Terlebih lagi bila umur mereka telah tidak muda lagi.
Stres, depresi, anxiety Hingga perasaan hancur dapat dirasakan setelah perpisahan. Meski demikian, mereka semua yang telah merasakannya sudah mencoba untuk tetap tegar agar mampu bertahan meskipun pada akhirnya hasilnya kurang sempurna.