Kebiasaan Sepele yang Bikin Orang Tak Betah Berada di Sekitar Anda

tisubodas
By -
0

Terkadang, perilaku sederhana yang kita jalani secara otomatis dapat berdampak pada persepsi orang terhadap diri kita. Walaupun maksud kita mungkin positif, beberapa tindakan bisa menjadikan kita tampak kurang digemari dan justru merusak ikatan sosial dengan sekitar kita.

Ini kerap terjadi ketika kita tak sadar akan konsekuensi dari perilaku tersebut pada komunikasi serta hubungan interpersonal kita. Dalam perspektif psikologis, berbagai kebiasaan sederhana bisa mengubah bagaimana kita dihargai oleh lingkaran sosial sekitar kita.

Berdasarkan kutipan dari situs web Small Business Bonfire pada hari Senin, tanggal 3 Februari, artikel berikut akan menggambarkan 10 perilaku sepele yang dapat menyebabkan seseorang menjadi kurang disenangi. Berikut penjelasannya.

  1. Terlalu banyak mengkritik

Terdapat perbedaan mendasar antara menyampaikan saran yang konstruktif dengan melakukan kritik secara berlebihan. Saran yang positif dapat mendukung perkembangan individu, sebaliknya, kritikan yang tanpa henti justru bisa menimbulkan rasa tidak nyaman serta dorongan untuk menjaga jarak.

Kritikan yang terlalu banyak dapat menyebabkan seseorang merasa dikritik secara tidak adil dan menghasilkan atmosfer buruk, sehingga mendorong mereka untuk menarik diri dari interaksi sosial.

  1. Tidak memperhatikan secara keseluruhan

Beberapa individu belum sepenuhnya mengenali kepentingan dari pendengaran yang sungguh-sungguh. Mengikuti pembicaraan tanpa sekadar memahami kata-kata mereka, melainkan juga mengekspresikan ketertarikan yang murni serta merespons secara akurat merupakan aspek krusial dalam berkomunikasi.

Apabila seseorang sebenarnya tak terlibat secara penuh dalam sebuah obrolan, misalnya kurang konsentrasi atau kelihatan acuh, hal itu pasti dirasakan oleh orang lain. Hal tersebut mampu menyebabkan perasaan disepelekan dan tidak diperhitungkan, sehingga berpotensi menjadikannya sebagai orang yang tidak disenangi.

  1. Terlalu mementingkan diri sendiri

People do not like talking to someone who constantly talks about themselves without giving others a chance to speak.

Apabila ada orang yang selalu menceritakan pencapaian, kendala, atau hal-hal personalnya di tiap pembicaraan, ini dapat menjadi monoton dan menjadikan mereka tampak kurang menarik.

Dialog yang efektif perlu bersaling membagikan. Tunjukkan ketertarikan terhadap pihak lain dengan mengajukan pertanyaan tentang petualangan atau sudut pandang mereka sehingga dialog menjadi lebih adil dan menyenangkan. Hal ini dapat membantu meningkatkan popularitas Anda karena individu tersebut akan merasa dihormati.

  1. Sering mengelu

Keluhan dari waktu ke waktu merupakan hal biasa dan normal, sebab tentunya kita pernah merasakan frustrasi atau letih. Akan tetapi, bila keluhan menjadi fokus utama dalam tiap pembicaraan, maka orang lain mungkin akan merasa tertekan dan cenderung menjauh dari Anda.

Sangat penting untuk memiliki sikap yang rindu memberi terima kasih dan optimis. Hal ini tak bermaksud melupakan tantangan, namun juga jangan sampai kesulitan itu menghambat kebahagiaan di sekitar kita. Dengan demikian, komunikasi Anda menjadi lebih ringkas serta menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pihak lain.

  1. Menghindari kontak mat

Tidak bersentuhan dengan tatapan mata dapat menyebabkan orang berpikir bahwa mereka tidak disenangi. Dalam banyak kebudayaan, pertemuan pandangan mata dipandang sebagai simbol penghargaan dan keterlibatan.

Bila Anda menjauhkan diri, orang mungkin mengira Anda tak berminat atau sedang menyimpan rahasia. Di sisi lain, melakukan kontak mata dengan benar dapat mencerminkan integritas dan rasa percaya diri.

Akan tetapi, keharmonisan dalam hal ini cukup ditegaskan. Terlalu sering bertatap muka dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman, sedangkan jika Anda mengelakkannya justru menciptakan persepsi yang buruk.

  1. Mengabaikan batasan orang lain

Mematuhi batas pribadi orang lain, apakah itu berupa ruang fisik, emosi, atau waktu, merupakan aspek krusial dalam setiap jenis hubungan.

Apabila seseorang melampaui batasan itu, mereka mungkin tampak kurang memahami emosi atau keperluan orang di sekitar, sehingga bisa menjadikan diri mereka tidak disenangi.

  1. Terus mencegat ucapan oranglain

Menginterupsi ucapan orang lain bisa diartikan sebagai perilaku yang kurang sopan. Ketika seseorang terpotong, hal tersebut mungkin berarti Anda memandang ide atau pandangan Anda jauh lebih krusial dibandingkan dengan milik mereka. Ini bisa membentuk persepsi buruk serta menyebabkan individu merasa tak diakui.

  1. Tidak berempati

Satu metode yang efektif untuk menjauhkan seseorang dari Anda ialah dengan kurangnya simpati. Simpati mengacu pada pemahaman serta ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang di sekitar kita. Apabila kita tak menampilkan sikap ini, maka mungkin saja orang tersebut akan merasa bahwa kita sama sekali tidak perduli terhadap keadaannya.

Empati sangat berharga di setiap sisi hidup, entah itu dalam ikatan personal, lingkaran kerja, ataupun interaksi masyarakat. Jika kurangnya empati hadir, hal ini dapat mengacaukan keterikatan kita sebab individu lain akan menyangka bahwa kita tak memperdulikan kesadaran mereka.

  1. Terlalu menyepakati segalanya

Sering kali sependapat dengan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dapat menjadikan Anda tampak kurang asli atau kurang jujur. Orang-orang malahan menghormati sikap yang jujur dan autentik, bahkan jika hal tersebut berarti harus seringkali bertentangan dengan pandangan mereka. Mengungkapkan sudut pandang sendiri mencerminkan adanya prinsip serta keberanian dalam memeliharanya.

  1. Sering ingkar janji

Salah satu hal yang paling menyebabkan kekecewaan pada orang adalah saat seseorang gagal untuk memenuhi komitmennya. Bila janji tak kunjung direalisasikan, ini mencerminkan penghormatan yang rendah terhadap jadwal dan keyakinan orang lain. Apabila ada individu yang kerapkali melalaikan kesepakatan, mereka cenderung dinilai sebagai sosok yang tidak konsisten dan enggan dipercayakan tugas, sehingga menjauhkannya dari lingkungan pergaulan positif.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)