Lagu Bob Marley 'No Woman, No Cry' yang Sering Salah Dipahami

tisubodas
By -
0

Suatu genre musik yang dikenal karena iramanya yang lambat dan menenangkan disebut Reggae. Genre ini terkait erat dengan negara Jamaica dan legenda hidupnya, Bob Marley, yang pengaruhnya tetap bertahan sampai sekarang. Contohnya baru-baru ini ditampilkan sebuah film dokumenter tentang kariernya beserta petualangan mempersatukan negeri tersebut. Tetapi topik pembahasan kali ini tidak mengarah ke arah situasi demikian.

Satu dari banyak lagu legendaris milik Bob Marley & The Wailers dengan judul "No Woman, No Cry" kerap kali mengisi suasana hangout bersama teman atau pun tempat-tempat publik lainnya. Lagu tersebut juga mendapat pengakuan lebih jauh ketika dipilih sebagai salah satu soundtrack dalam film superhero populer, Black Panther. Dengan menggunakan kata-kata yang lugas serta dirangkai secara berulang-ulang pada bait-bait penyairannya, lagunya sangat gampang untuk dihapalkan dan bisa segera dimainkan oleh siapa saja.

Secara spontan walaupun tidak tahu bahasa inggris, seorang pendengar pasti akan mengira bahwa lagu ini ditujukan pada kaum adam yang sedang bermasalah pada hubungan asamaranya. Karena, kalimat "No Woman, No Cry" agak ambigu jika diartikan. Padahal lagu ini justru ditujukan kepada kaum perempuan yang memiliki permasalahan berat pada kehidupannya, tertutama dalam konteks kesetaraan gender.

Banyak dari pendengar memahaminya sebatas judulnya yang kasarnya diartikan "ngga ada cewek, ngga ada tangis". Faktanya dalam penggunaan bahasa di Jamaika, kata "No" memiliki arti "don't". Sehingga jika diartikan menjadi "Jangan Gadis, Jangan Menangis". Jadi lagu ini mengandung makna yang lebih tetekan kepada kaum wanita untuk menghadapi kehidupan yang sulit tanpa bersedih.

Klip video lagu "No Woman, No Cry" juga menunjukkan tantangan kehidupan yang perlu tetap dilalui oleh seorang wanita walaupun beban tersebut sangat berat.

Dilansir dari website Smooth Radio, Bob Marley merujuk kepada Government Yard of Trench Town, yaitu salah satu kompleks hunian publik di Kingston tempat dia besar dan berkembang. Dalam wawancara tersebut, bassis grup musik The Wailers menambahkan, “Lagu ini sebenarnya berbicara tentang kekuatan ibu, pastinya juga kekuatan para wanita. Kami sangat menghargai wanita yang memiliki semangat pantang menyerah dalam hidup mereka—seperti harapan itu sendiri! Sepertiga seekor singa betina; wanita-wanita tangguh yang mandiri tanpa ketergantungan pada kaum adam. Meskipun demikian, lelaki tetap hadir sebagai penopang bagi wanita, atau mungkin kita bisa bilang bahwa hampir selalu ada sosok wanita hebat di balik tiap pria sukses.”

Informasi tersebut diperoleh dari situs web Jamaica Gleaner. Lagu itu lahir karena inspirasi dari Vincent Ford, sahabat Bob Marley. Pada suatu hari, saat Ford sedang beristirahat di kamar barunya di First Street, Trench Town, ia mendengarkan keluhan seorang wanita yang mengungkapkan bahwa putranya telah tertangkap setelah polisi menemukan senjata api padanya dan kemudian diproses dalam ranah hukum.

"Namanya Miss Greene, dan ia tinggal tidak terlalu jauh dari tempat Ford. Anak laki-lakinya, Jeffrey, menggenggam pistol sambil menitikkan air mata saat mendapati hal itu," ungkap Ferdie (Manager Property di Culture Yard) pada suratkabar Minggu The Sunday Gleaner. Ia bertugas sebagai pengelola property di Culture Yard. Kesedihan seorang ibu karena nasib anaknya pun dapat dilihat oleh Ford. Cerita ini kemudian mencetuskan ide untuk membuat lagu berjudul 'No Woman, No Cry'.

Saat ini, properti tempat tinggal Ford telah dijadikan sebagai area konservasi yang menampilkan kamarnya, gitar miliknya, 'casbah', dan dapur yang bertransformasi menjadi ruangan romantis bagi Marley dan Rita (yang merupakan kekasih dari Bob Marley). Ford, biasa dipanggil "Tata", juga turut menginspirasi pembuatan album Rastaman Vibration.

Menurut laporan dari Jamaica Gleaner, lagu "No Woman, No Cry" diakui sebagai salah satu trek terbaik Bob Marley, menempati posisi ke-37 dalam daftar 500 Lagu Terhebat Sepanjang Zaman versi Rolling Stone. Banyak musisi lain juga telah memainkan versi coversnya, termasuk Jimmy Cliff, Nina Simone, dan grup band The Fugees. Salah satu interpretasi paling ikonik adalah versi konser yang sangat disuka oleh penonton dan tersimpan dalam album 'Live!' Bob Marley & The Wailers, rilisan tahun 1975. Album tersebut mencatat rekaman pertunjukan mereka di Teater Lyceum, London saat melakukan tur dengan nama Natty Dread bersama Bob Marley & The Wailers.

Maka pesan di balik lagu dari Bob Marley ini memiliki kedalaman tersendiri. Pesannya menggambarkan betapa tangguohnya seorang wanita dalam menempuh hidupnya. Karya ini bisa jadi masih sesuai dengan realitas zaman kini, di mana ada banyak sekali masalah sosial yang berkaitan dengan perempuan. Walau bagaimanapun juga, musik itu sendiri adalah bentuk seni yang ditafsirkan oleh para pendengarnya lewat perspektif masing-masing. Jadi tidak apa-apabila seseorang menyimpulkan artinya secara keliru.

Tetapi bagaimana saat ini? Apakah Anda tertarik dengan arti sesungguhnya dari lagu "No Woman, No Cry"? Terima kasih banyak.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)